Dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) Onk., staf pengajar Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, mengatakan, HPV adalah virus yang senang menghinggapi jaringan epitel (seperti epitel kulit dan kelamin). HPV dapat bertahan lama dan tidak akan mati pada jaringan tersebut.
“Konsep dari penularan HPV adalah kontak kulit ke kulit,” tegas dr. Andi dalam seminar Waspadai Human Papilloma Virus (HPV), Jangan Tunda Lakukan Vaksinasi! di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Ada sekira 130 tipe HPV yang pernah ditemukan. Sekira 40 tipe menyerang alat kelamin dan anus. Empat di antara virus yang sering menginfeksi manusia, seperti HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan lebih dari 75 persen kanker serviks, tipe 6 dan 11 yang menyebabkan virus kelamin lebih dari 90 persen.
HPV dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kategori non-kanker yang jinak dan tipe yang menyebabkan risiko kanker. Beberapa jenis HPV bersifat jinak dan tidak menimbulkan risiko kematian, di antaranya seperti tipe 6 dan 11, juga tipe 2 dan 4 yang mengakibatkan tumbuhnya kutil pada kasus manusia akar.
“Sebagian besar infeksi HPV, namun memiliki kekebalan tubuh yang cukup baik, virus akan hilang dengan sendirinya. Namun bagi sebagian orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik virus dapat bertahan di dalam tubuh dan memengaruhi sel, berkembang menjadi kutil kelamin atau pun menjadi kanker serviks atau penyakit HPV lainnya,” tutup dr. Andi. ( Sumber : Okezone )